Jika Aku menjadi Kamu, rasanya tak perlu merisaukan apa yang orang lain rencanakan. Sebab setiap orang tentu punya rencana. Sesungguhnya kerisauan itulah yang membuatmu menjadi tak fokus dalam mewujudkan rencana. Bukan orang lain. Bukan!
Apakah kita berseberangan? Kupikir tidak. Bagaimana bisa kita dianggap berseberangan jika sebelumnya tak pernah ada masalah yang memicu pertentangan.
“Tapi rencanamu itu merupakan pemicu pertentangan!”
Oh, kalau begitu kamu yang memosisikan kita saling bertentangan. Aku sendiri tidak merasa begitu. Aku ya, begini. Bukan begitu. Bukan!
Apakah kita belum juga bosan terpenjara dalam botol yang berbeda? Aku pernah menuliskan soal ini di akhir tahun lalu; Blogger, Kembalilah!
Lagi pula tak pantas jika kita masih saja memaparkan perbedaan untuk mengklaim lebih baik dan yang lain payah. Kebiasaan seperti itulah yang melemahkan kebersamaan kita. Diakui atau tidak, dua tahun ini kita terjebak dalam permasalahan yang cukup memalukan. Kita begitu mudah dikotak-kotakkan dan menyempurnakannya dengan nyinyiran. Yang lebih memalukan lagi, disadari atau tidak, percekcokan tersebut dirawat secara diam-diam (main belakang) karena saat bertemu muka saling tebar senyuman.
Kebersamaan dan kesetaraan ini harus kita tegaskan di awal 2013 agar segala “percekcokan berselubung senyum” yang pernah terjadi antara sesama blogger atau antar komunitas tertentu bisa kita usaikan. Permasalahan yang memalukan wajah kita bersama, lebih baik kita jadikan potret usang dalam sejarah netizen yang tak tertuliskan. Sudah saatnya kita beranjak dewasa. Jangan betah hidup dalam kepura-puraan. Akrab namun saling menyimpan kepentingan bisnis atau pun motif lainnya yang tak cukup pantas dijadikan alasan sebagai perenggang kebersamaan.
Karena itu, teman. Kembalilah pada rencanamu. Biarkan orang lain mencipta rencana. Kita bisa saling mendukung rencana masing-masing. Luruhkan kerisauanmu dengan menyambangi rencana yang merisaukanmu. Aku pun akan menyambangi rencanamu. Sebab aku tak pernah mempermasalahkan rencanamu.
Jadi, teman. Berdamailah dengan kerisauanmu. Jangan takut!
Leave a Reply