Blogger. Sebutan lazim buat mereka yang menuliskan pengalaman pribadinya melalui blog. Dari blog kita dapat mengenal lebih dekat kepribadian penulisnya, sebab blog memang berangkat dari sisi personal. Blog adalah representasi pemiliknya.
Itu pendapat pribadiku, sih. Meskipun ada juga blogger yang menulis hal-hal di luar pribadinya, tetapi umumnya blogger menulis dengan perspektif pribadinya. Nah, dari pandangan itulah biasanya aku menyempatkan diri membuka blog orang-orang yang sempat melintas dalam pikiranku.
Dulu, aku pernah membuka blog seorang artis perempuan yang cukup terkenal. Karena bertemu dalam sebuah program di daerah terpencil, aku tergelitik untuk mencari blognya, sekadar mengenal lebih dekat, apakah penampilannya yang baik di depan masyarakat desa terlihat juga di blognya. Simpelnya, buat tau aslinya, aku harus baca blognya. Hasilnya? Kekagumanku padanya lenyap!
Selama bulan Maret ini terlintas juga dalam pikiranku, beberapa orang yang harus kukunjungi blognya. Ada yang artis, pegiat sosial, pemain film, dan pengusaha. Tujuannya sama: ingin kenal lebih dekat melalui tulisannya saja.
Salah satu yg kubuka adalah blognya Rahmat Gobel. Ketertarikan membuka blognya karena di linikala ramai sekali perbincangan tentang Panasonic Gobel Awards 2013. Kumulai dengan mencari tahu apakah bossnya Panasonic Gobel ini punya blog atau tidak. Dari seorang teman baik, aku pun mendapatkan informasi ttg blog Rahmat Gobel.
Kubaca halaman demi halaman www.rgobel.com, menyerap perspektif pribadinya tentang beberapa hal yang ia tulis. Di bulan awal blog rgobel dibuat, isinya belum mencerminkan pendapat pribadinya, tetapi menarik juga membaca tulisan pertama tentang “Bung Karno, Gobel, dan Radio Tjawang”. Terlihat bagaimana nasionalisme Gobel tua.
Tulisan yang kuduga ditulis sendiri oleh Rahmat Gobel tertuang mulai November 2012. Dari situlah aku melihat sisi pribadinya. Rahmat Gobel menulis tentang filosofi daun pisang, kunjungannya ke Harvard, CSR, dan soal banjir kemarin.
Semoga saja blog rgobel.com tetap ter-update dengan rutin. Minimal sebulan sekalilah. Karena dari situ kita bisa mengenal lebih dekat. Ya, ini pendapat pribadiku saja, sih. Bagiku, cukuplah bertemu di blog, tak harus ketemu orangnya. Apalagi seorang pengusaha yang biasanya untuk menikmati urusan pribadinya aja, seolah tak cukup waktu. Hehehe
Leave a Reply