Acap kali ke Bandung, aku mengincar panti pijat ini. Bukan cuma soal pijatan tetapi ada keasyikan lain yang kuinginkan. Baru kesampaian kemarin.
Aku dan Om Acep menemani eyank TJ ke markasnya di Kompleks Perumahan Angkatan Darat (KPAD) Gerlong. Saat eyank meeting, kami pun ngacir ke panti pijat. Jalan kaki, lha wong sebelahan blok aja.
Sampai di lokasi kami liat daftar foto terapisnya. Banyak juga. Ada 18 orang. Kupilih satu buatku dan Om Acep juga menentukan pilihannya. Ngamar!
“Wah, sekamar kita.” kataku ke Acep Pentura.
Yap, ternyata sekamar ada dua bed yang disekat kain biru Lazio. Seperti sekat di Instalasi Gawat Darurat. Tinggal geser, kita bisa menyapa tetangga hehehe…
Selain ngobrol tentang nasib para terapis pijat selama pandemi COVID-19, kami juga membahas penggunaan aplikasi untuk kebutuhan harian terapis tunanetra. Ternyata mereka paham banget ketika membeli smartphone, aplikasi apa saja yang harus dipasang. Tentunya aplikasi yang memiliki fitur voice sehingga apa yang mereka lakukan atau perintahkan bisa terlaksana.
Saat dipijat terdengar suara dari smartphone terapisku, “jam empatbelas, lima belas menit”. Keren ya, mereka cukup mendengar saja sebab otomatis notifikasi dari aplikasi jam tersebut memberitahu waktu. Jadi jika kita booking 2 jam, mulainya jam berapa dan akan selesai jam berapa, sang terapis bisa mengontrol waktunya.
Banyak aplikasi lain yang dipakai, ada untuk membaca berita, buku, ngobrol, video, dan lainnya. Terbayang bagaimana besarnya jasa orang-orang yang membuat aplikasi tersebut. Literasi digital pak Edi sang terapis pun keren. Dia paham saring sebelum sharing. Sebab penyebaran hoax juga terjadi di kalangan tuna netra. Biasanya di Grup Whatsapp. Yang paling santer adalah saat Pemilihan Presiden 2019.
Obrolan selengkapnya dengan terapis pijat tuna netra tersedia di sini.
Panti pijat yang kudatangi bernama Hikmatus Salam. Lokasinya pas di sebelah pintu gerbang KPAD atau Kompleks Perumahan Angkatan Darat, di Geger Kalong, Bandung, Jawa Barat. Ada dua lokasi terapi pijat di kompleks itu. Yang satu lagi di jalan abadi (di dalam kompleks) namun karena masa pandemi begitu sepi, akhirnya digabungkan menjadi satu rumah saja yang beroperasi.
Tarif pijat di sini terbilang SANGAT MURAH. Satu jam cuma 50 ribu saja. Kondisi kamarnya pun bersih terawat. Lega dan tidak kumuh. Keramahannya gimana? Gak perlu ragu. Mulai dari resepsionis, kasir, sampai terapisnya, semuanya ramah. Enak diajak ngobrol.
Ya, ngobrol itu penting sih menurutku. Selain tidur, orang yang dipijat itu ada juga yang suka ngobrol. Itulah keasyikanku kalau dipijat.
Leave a Reply