Orang dewasa mungkin tak pernah memikirkan korelasi antara Allah, Tuhan Maha Pencipta dengan Bulu Ketek (ketiak). Mungkin bagi bocah yang belum genap sebulan masuk Taman Kanak-kanak (TK) seperti Miki, Allah dan Bulu Ketek ada kemenarikannya.
Rupanya di TK, Miki baru belajar tentang Allah yang Maha Pencipta. Boleh jadi merupakan kebiasaan bocah TK seperti Miki, jika di rumah suka mengulang-ulang pelajaran yang disampaikan oleh gurunya di sekolah. Malam ini Miki menyambut aku yang baru pulang kerja dengan pertanyaan soal Allah dan ciptaannya.
“Yah, Oyoh nyiptain langit juga? Bulan juga?” Tanya Miki sambil gelendotan di punggungku. Ohya, Miki memang masih belum fasih bicaranya, dia menyebut Allah jadi Oyoh, roti jadi yoti, telur jadi ayuh, dan kecap jadi akap.
“Ya, Allah menciptakan semuanya, kan Dia yang Maha Pencipta. Semua yang ada di bumi dan di langit, Allah yang mencipta.”
Lalu Miki beralih ke depanku. Ia memerhatikan wajah ayahnya. Matanya tertuju pada satu bagian yang selalu menjadi obyek keisengannya padaku. “Yah, jadi Oyoh nyiptain buyu ketek ayah juga?” Seraya menarik buku ketekku sampai aku meringis dan tertawa.
Senang sekali ia berhasil “ngerjain” ayahnya. Lalu ia melonjak-lonjak menari-nari sambil menyanyikan lagunya sendiri, “Oyoh nyiptain bulu ketek ayah… Oyoh nyiptain kumis ayah… Oyoh nyiptain jenggot ayah… Oyoh nyiptain bulu ketek ayaaaahhhh…”
Leave a Reply