Anda tak bisa memaksa agar teman di sekitar Anda mau mengerti dengan apa yang Anda inginkan. Bisa jadi malah mereka cenderung menganggap Anda adalah orang yang aneh, sombong, bahkan menjadikan mereka enggan berdekatan. Ini adalah situasi yang bisa saja dihadapi oleh setiap orang, terutama mereka yang berada pada posisi paling tinggi dalam sebuah komunitas.
Mungkin Anda terlalu lama mengharapkan mereka, agar mau toleran dengan program yang Anda canangkan. Tapi akhirnya harapan tersebut justru membuat Anda semakin tersiksa, karena mereka justru tak pernah menampakkan sikap mendukung.
Inilah saatnya Anda memahami 3 hal.
- Pergulatan hidup mereka, belum tentu sama dengan Anda. Pencarian mereka belum melewati fase kehidupan sebagaimana yang pernah Anda lewati. Atau, mungkin mereka masih terlalu remaja untuk lebih serius lagi merancang kehidupan yang lebih berarti buat orang banyak. Pada kasus ini, Anda harus memahami bahwa mereka bukanlah Anda. Andapun tak boleh sewenang-wenang menjerumuskan mereka pada “impian” Anda.
- Petakan posisi antara Anda dan mereka. Telusuri perbedaan yang ada, tandai potensi yang ada, dan rencanakan keberhasilan yang akan anda raih terhadap mereka. Kapan mereka benar-benar siap mengikuti, bahkan mendukung Anda sepenuh hati.
- Jangan hanya menjelaskan kepada mereka, tentang apa yang ingin Anda capai. Jangan hanya cerita tentang keberhasilan apa yang Anda inginkan terhadap komunitas Anda. Tapi, beritahu juga, apa keberhasilan yang akan mereka raih jika mau mengikuti apa yang Anda rancang. Ungkapkan betapa Anda memiliki empati luar biasa terhadap masa depan mereka.
Bagaimanapun, pergulatan hidup setiap orang berbeda. Namun tetap saja, semua akan melewati fase demi fase. Bisa jadi Anda telah merasakan pergulatan hidup lebih dahulu dari mereka. Bisa jadi mereka justru tak pernah berpikir tentang pergulatan hidupnya.
Leave a Reply