Ternyata ucapan selamat hari blogger nasional masih ada di medsos. Harblognas, kalau kata kang Harrismaul. Apa yang kurasakan saat hari blogger? Pertanyaan ini adalah pemantik blogging pada masa mula dulu. Saat seseorang minta diajarkan cara ngeblog, biasanya aku bilang, “Apa yang kamu rasakan, tulis aja apa adanya.”
Hari ini sudah 14 tahun sejak pertamakali dicanangkan sebagai harblognas. Meskipun semua pasti sepakat usia blogging di negeri ini sudah dimulai jauh sebelum 2007. Selama 14 tahun ternyata masih ada blogger.
Mungkin secara alamiah blogger akan selalu lahir di tiap kurun. Selalu ada yang ngeblog.
Yakin masih nulis di blog?
Aku udah jarangĀ² nulis di blog. Mungkin karena ekspresi lewat platform lain lebih mudah dilakukan. Untuk bikin video, tinggal setel kamera hape, langsung action. Apa lagi foto. Tinggal jepret, pasang di medsos, kasih caption, Kelar. Untuk justifikasi, kita sebutlah micro-blogging. Ngeblog dengan cara lebih simpel.
Apa yang aku buat di harblognas 2021? Tentu tentang isu yang sedang tren. Salah satunya Tes PCR mahal, lambat, lalu anjuran Pemerintah agar harga PCR turun jadi 275.000.
Soal PCR ini aku bersama 2 teman lainnya (IanKeikai dan eyank Tjatur) mendokumentasikan video perjalanan. ada suka, duka, dan segala rasa yang ada. Di Bali tak sama dengan Jakarta. Pelayanan PCR di Pulau Dewata cukup menyebalkan.
Ada juga isu Menag Yaqut yang bilang kalau kementerian agama adalah hadiah untuk NU. Meskipun Yaqut sudah klarifikasi namun efeknya masih dirasakan oleh mereka marah. Kutanggapi soal ini dengan menegaskan. Kebiasaan juga sih asal jeplak. Kita tinggal di “Negara Doorprize”
Jadi apapun platformnya, mau di blog kek, IG kek, Youtube, FB, Twitter, Tiktok maupun Helo, yang penting ada kontennya. Happy Blogging!
Leave a Reply