Jihad Sang Kyai

Untuk kesekian kalinya, kisah perjuangan tokoh bangsa Indonesia difilmkan. Kali ini, ulama kharismatik dari Tebu Ireng Jombang yang juga pendiri Nahdatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari, diangat menjadi kisah  film. Film yang berlatar belakang zaman penjajahan ini bertujuan untuk menggugah dan mengingatkan bangsa Indonesia akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kami bangga bisa memproduksi film yang menggambarkan sosok kyai yang sangat kharismatik di masa penjajahan. KH. Hasyim Asy’ari adalah tokoh kunci dalam menggerakan santri-santri merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Dengan film ini, kami ingin menggambarkan tokoh KH Hasyim Asy’ari dan cara perjuangannya dengan pendekatan spriritual, karena tidak banyak orang tahu tentang perjuangan beliau”, papar Sunil Samtani selaku produser film Sang Kyai dari Rapi Films saat syuting film Sang Kyai di kawasan benteng Gedung Juang 45 Solo (Sabtu, 15 Desember 2012).

Sunil Samtani menambahkan bahwa film yang diproduksi oleh Rapi Films ini diharapkan dapat memberikan sumbangan moral terhadap masyarakat Indonesia terutama kaum muda yang akan menjadi tulang punggung Indonesia di masa yang akan datang. Izin dari keluarga besar KH Hasyim Asy’ari dan Nahdatul Ulama didapatkan karena mereka mengerti bahwa tujuan memfilmkan pendiri NU ini adalah sebagai pendidikan moral terhadap bangsa akan pentingnya persatuan bangsa yang dirasakan sudah terkikis.

Dalam film ini kisah perjuangan KH. Hasyim Asy’ari difokuskan pada era 1942-1947, sesuai usulan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU). Sebagai tokoh sentral saat itu, KH.Hasyim Asy’ari adalah penentu arah dalam pengerahan massa santri melawan penjajah.

“KH Hasyim Asy’ari adalah kyai kharismatik yang menyulut rasa kebangsaaan santri-santrinya di Tebu Ireng yang akhirnya menjalar ke masyarakat umum yang ujung-ujungnya menyulut perang 10 November 1945 , yang puncaknya terjadi perobekan bendera Merah Putih Biru menjadi Merah Purih di Hotel Oranye Surabaya” tambah Rako Prijanto, Sutradara Sang Kyai.

Rako menambahkan beberapa aktor dan terlibat dalam pembuatan film Sang Kyai ini antara lain Ikranagara sebagai K.H. Hasyim Asy’ari, Christine Hakim sebagai Nyai Kapu (istri KH.Hasyim Asy’ari), Agus Kuncoro sebagai Wahid Hasyim (anak KH.Hasyim Asy’ari), Adipati Dolken sebagai Harun, dan Dimas Aditya sebagai Husyein. Dan pengambilan lokasi syuting dilakukan di di Kediri, Nggondang klaten, Solo, Ambarawa, dan Semarang. Keseluruhan pembuatan film ini memakan waktu selama 50 hari yang dimulai tanggal 1 Nov 2012.

“Memerankan kyai yang sekarang sudah ditetapkan sebagai pahlawan nasional adalah sebuah kebanggan bagi saya. Yang penting bagi saya adalah, saya bisa memberikan yang terbaik bagi film sehingga perjuangan KH Hasyim Asy’ari dapat menginspirasi munculnya sang kyai-sang kyai yang lainnya,” tegas Ikranagara yang berperan sebagai Hasyim Asy’ari.

Sementara itu Christine Hakim yang berperan sebagai istri KH Hasyim Asy’ari sangat senang karena akhirnya dia bisa dilibatkan ke dalam film yang bertema kepahlawan dan persatuan bangsa.

 

One response to “Jihad Sang Kyai”

  1. MT (@mataharitimoer) Avatar
    MT (@mataharitimoer)

    Jihad Sang Kyai http://t.co/5C9l7gXJZH

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *