Yo Kono Didol, Goblok‼️

Viralnya video Miftah yang mencandai seorang pedagang es teh dengan kata “goblok” memicu reaksi netizen. Sebagai seorang tokoh agama dan Utusan Khusus Presiden, tindakan tersebut kubilang somplak dan patut mendapat sorotan kritis, mengingat posisinya yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat.

Penggunaan kata-kata kasar seperti “goblok” kepada pedagang kecil mencerminkan ketidakseimbangan relasi kuasa. Seorang tokoh publik dengan privilese sosial seharusnya lebih bijak dalam berinteraksi dengan masyarakat kecil yang sedang berjuang mencari nafkah. Seperti yang disampaikan oleh Gus Dur, humor yang baik adalah yang menertawakan diri sendiri, bukan menertawakan mereka yang lemah dan tak berdaya.

Toko agama kadang khilaf, keceplosan sehingga terkesan tidak menghormati sesama manusia. Beda kalau tokoh agama yang mendahulukan akhlak dalam guyonannya. Rasulullah SAW tidak pernah mencontohkan menghina atau membully dalam berdakwah. Justru pedagang kecil yang sedang berjuang mencari nafkah patut dihormati karena mereka bekerja bukan untuk kaya raya tapi cuma sekadar memenuhi kebutuhan keluarganya.

Meskipun orangnya Miftah berdalih bahwa itu hanyalah “guyonan biasa” dalam konteks syiar, namun perlu dipahami bahwa humor yang merendahkan martabat orang lain, apalagi terhadap yang lemah secara sosial, politik, maupun ekonomi, bukanlah cerminan dakwah yang bijaksana. Dakwah seharusnya mengedepankan hikmah dan tutur kata yang baik. klen pasti lebih paham ketimbang saya soal qaulan karima.

Kritik netizen atas sikap Miftah menunjukkan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pentingnya menghormati martabat setiap manusia, terlepas dari status sosial ekonominya. Ini adalah tanda positif dari masyarakat yang semakin dewasa dalam menyikapi perilaku tokoh publik yang keliru saat bercanda.

Bang Japra sehabis nonton video viral itu bilang, “Kita harus makasih sama si Miftah ini. Kalau dia nggak khilaf, netizen kita gak kelihatan pinternya, gak keliatan empatinya. Kadang Tuhan memberikan rezeki melalui orang yang khilaf. Karena kekhilafannya banyak orang² baik yang bersedekah buat tukang es teh itu.”


Discover more from #blogMT

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.