Tinggal di Jabodetabek belum afdol kalau belum pernah nyobain masakan khas Betawi. Banyak yang jualan nasi uduk dan ketupat sayur di Jabodetabek tetapi yang khas Betawi beda, man!
Sebelum berlanjut –terutama buat pembaca yang asing dengan istilah Betawi–, ada baiknya paham dulu apa itu Betawi.
Betawi adalah sebutan untuk suku atau orang yang pada zaman dahulu kala menetap di kota Jakarta, yang sebelumnya bernama Batavia dan atau Jayakarta. Orang Betawi tumbuh dari pembauran berbagai kelompok etnis yang hidup di Jakarta. Menurut arkeolog, awalnya penduduk Jakarta berasal dari Nusa Jawa, seperti Sunda, Melayu, Jawa, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan sebagainya. Lalu dalam perkembangannya berpadu juga dengan bangsa di luar nusantara seperti Arab, Tionghoa, India, Portugis, dan Belanda. Bisa dibilang suku Betawi merupakan perpaduan dari suku yang beragam. Untuk hal itu bisa kita perhatikan kesenian dan arsitektur yang lekat dengan masyarakat betawi.
Jadi kalau membayangkan orang Betawi, jangan hanya membayangkan tampang Si Doel dan Mandra. Ingat-ingat juga tampang Naip bin Jali, Koh Bon Ceng An, Mei Lan, Anelies, Markoem Van Tabock, Fabio de Porto, Wan Aboed, Syech Husen, dan Aboer Chakraborty.
Tapi top of mind masyarakat memang lebih lekat dengan gambaran wajah Mandra, Jaenab, Atun, Doel, dan Pitung. Wajar sebab film memang begitu mudah membentuk persepsi masyarakat.
Nasi uduk dan ketupat Betawi punya cita rasa yang berbeda dengan rasa Jawa, Sunda, Medan, dan Padang. Nasi uduknya boleh jadi sama namun menu pelengkapnya beda. Ada semurnya yang bisa berisi tahu, tempe, kentang, telur, dan yang paling ekstrim adalah jengkol. Selain nasi uduk, ada juga yang namanya Nasi Ulam. Ini kita bahas lain waktu aja.
Ketupat sayur Betawi juga punya cita rasa yang merupakan paduan dari manis, pedas, gurih, dan lezat. Sayurnya bisa berisi pepaya dan labu siyem. Beda banget dengan lontong sayur Medan apalagi Padang. Kalau lontong Cap go meh, juga termasuk dalam makanan khas Betawi dari etnis Tionghoa. Enak juga, tapi rasanya sudah pernah kubahas entah kapan. Di medsos ;P
Warung Uduk Udik bisa kamu satronin (betawi: datangi) di Jalan Raya Jombang No 46, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Ya, bisa dibilang Jaksel mepet juga sih. Patokannya dekat dengan Ruko Perumahan Bintaro Regency. Kalau sudah mengarah ke sana dengan panduan Google Map atau Waze, tinggal lihat penampakan seperti di Channel Youtube saya. (Plis, subscribe dan like dong) ;p
Soal harga, murah Cing! Saya aja makan bareng teman dengan 1 porsi lengkap Ketupat Sayur dan 3 porsi nasi uduk plus (sama gorengan dan sodara-sodaranya) cuma kena 49 ribu perak! Cobain deh. Rekomendid banget!
Leave a Reply