#blogMT

Berkampanye dengan perangkat online seperti media sosial tentu lebih bisa diukur keberhasilannya dibandingkan dengan kampanye konvensional seperti spanduk, billboard, iklan koran, dan sebagainya. Selain Facebook, Twitter adalah salah satu media sosial yang semakin dipakai banyak orang untuk kampanye. Kalangan bisnis sudah memulainya lebih dulu dibandingkan dengan politikus. Siapa pun, Partai Politik, Organisasi Masyarakat Sipil, Komunitas, Gank, bahkan para Jomblo, dapat menggunakan Twitter untuk mengampanyekan tujuan mereka secara online.

Apa yang sudah disebarkan melalui Twitter tentu perlu diukur jangkauannya. Berapa banyak yang terlibat dan berapa banyak yang mungkin mengetahui sebaran informasi yang kita gerakkan. Banyak alat ukur yang dipakai untuk menganalisis keberhasilan kampanye melalui Twitter. Salah satunya adalah Tweetbinder.

Kampanye dengan Twitter dilakukan dengan melakukan percakapan maupun twit berseri (jamak disebut kultwit). Untuk mengikat beragam twit pada topik tertentu, digunakan hashtag (tanda pagar: #). Misalnya adalah kampanye teman-teman tentang #TolakReklamasiTelukBenoa.

Dengan Tweetbinder kita dapat menganalisis melihat siapa yang terlibat dalam kampanye, siapa yang paling berpengaruh, berapa banyak twit yang disebar, dan berapa banyak links dan gambar yang diumbar.

Dari contoh di atas, kampanye #TolakReklamasiTelukBenoa sebenarnya berjumlah lebih dari 2000 twit. Karena kita menggunakan Tweetbinder versi gratis, maka kurasi dan analisis dibatasi hanya untuk kurang dari 2000 twit dan ranking terbatas pada 20 kontributor. Periode analisis dan kurasi pun dibatasi hanya 6 hari kampanye. Berbeda jika kita membeli paket Premium Tweetbinder yang dapat mengukur periode kampanye yang lebih dari 6 hari ke belakang.

Dari detail contributor, kita bisa melihat siapa yang paling banyak ngetwit, siapa yang paling luas jangkauan twitnya (impact), siapa yang paling popular, dan siapa yang melakukan twit asli dan atau quote retweet, bukan sekadar yang meretwet saja. Detail ini diperlukan apabila kita sedang menggerakkan Tim Kampanye di Twitter.

Tweet Binder diciptakan untuk menyelesaikan dua masalah: Statistik dan kurasi konten. Kurasi memungkinkan kita menemukan dan mengelompokkan twit dalam Sebuah binder berdasarkan hashtag, pun membandingkan beberapa hashtag yang beririsan.

Contohnya adalah binder #TolakReklamasiTelukBenoa: