Pak Idin menceritakan kisahnya pada 1963, 1965, dan masa penangkapan orang-orang yang dituduh PKI. Ia warga kampung Curug, Tangerang.
Saat itu 1963. Seingatnya, ia masih sekolah jenjang SMP. Bersama warga kampungnya diajak ke Stadion Senayan oleh seorang tukang jahit keliling. Tujuan utamanya adalah untuk mendengarkan pidato dari pimpinan Partai Komunis Indonesia. Pak Idin mengaku, sejujurnya tujuan dia mau ikutan adalah sama seperti warga lainnya, yaitu “Pengen ngerasain naek Bus ke Jakarta. Kan kita diangkut sama bus. lha zaman dulu mah kita diangkut pake truk aja udah seneng banget.”
Tujuan kedua, rupanya warga kampung Curug rata-rata penasaran ingin melihat Sarinah dan Gelora Bung Karno. Sebelumnya mereka cuma mendengar megahnya gedung Sarinah, sampai ada yang bilang “Tukang sayur kangkung aja ada di atas Sarinah”, kisahnya. Ia juga penasaran dengan kemegahan Gelora Bung Karno yang pada 1962 dipakai untuk Asian Games.
“Alasan lain ada, pak?” tanyaku.
Alasan yang kukira ingin mendengarkan pidato politik, ternyata salah. Ia bilang, “Kita mah dijanjikan dapat makanan. Kirain beras. Taunya cuma ubi dan singkong rebus. itu ngerebusnya juga di Parkir Timur, pake tong gede, pake kayu bakar. Kalo yang pidato mah, nggak tau ngomong apa. Yang penting pas pulang mah, bisa bangga sama teman² kalo kita udah pernah ke Jakarta, udah liat Sarinah sama Senayan.”
Setelah itu gempar kejadian 65. Duh, serem! Banyak tentara yang datang ke kampung cari orang PKI.
Kisah selengkapnya, dengarkan #Podcastemte di Spotify.
Leave a Reply