Dalam sebuah proyek luar biasa, selalu ada orang biasa yang keberadaannya juga menentukan keberhasilan proyek tersebut. Mereka adalah orang-orang yang tidak dikenal publik, perannya juga tidak membawa popularitas pribadi, namun ketidakterkenalan dan ketidakpopularan mereka sama sekali tak menurunkan kinerja dan disiplin.
Itu salah satu sudut lain yang kutemukan saat menyaksikan pengambilan gambar film Sang Kyai, 16 Desember 2012 di Gedung Joeang 45 Solo. Film garapan RAPI Films itu mempekerjakan sekitar 130 kru dengan berbagai spesialisasi, mulai dari pengendali efek ledakan, pembuat set, supir, penghubung pemeran dan ekstras, penata rias dan pakaian, penyedia makanan, mesin berat, bahkan para pengendali asap. Semua itu adalah orang-orang yang tak dikenal publik, selayaknya aktor maupun aktris.
Salah satu yang kuajak berbincang adalah Pak Said sang Pengendali Asap. Sejak pengambilan gambar belum dimulai ia berulang kali melakukan percobaan mengepulkan asap sebagai efek latar belakang yang amat penting dalam adegan perang. Peralatannya cukup sederhana, hanya berupa kaleng bekas, kayu bakar, bensin, korek, dan kipas tangan. Dengan peralatan sederhana itulah ia mengendalikan asap yang akan dihempas secara alamiah dengan hembusan angin.
Orang seperti Pak Said dan beberapa teman sesama kru pengendali asap tak pernah memikirkan apakah film ini akan membawaserta namanya. Pikirannya sederhana, ia dipercaya untuk melakukan pekerjaan itu dan harus membuktikannya. Itu saja, cukup. Kepercayaan pemberi pekerjaan itulah yang paling penting bagi orang-orang seperti Pak Said.
Begitulah orang-orang biasa yang keberadaannya bisa dibilang luar biasa. Tanpa keberadaan mereka boleh jadi sebuah proyek luar biasa, apa pun itu, akan terhambat penyelesaiannya.
Leave a Reply