Pejabat yang baik dan jujur akan berkali-kali dijebak dan diancam untuk melindungi kepentingan penjahat dalam lingkar kuasa. Mereka biasanya memengaruhi keluarga, sanak saudara, dan kerabat pejabat baik tersebut, untuk melumpuhkan hati pejabat baik tersebut.
Penjahat dalam lingkar kuasa berupaya melanggengkan pengaruhnya dari zaman ke zaman. Tak peduli siapa yang menjadi simbol penguasa, asal tak mengusik pengaruh kuasanya yang tersembunyi, akan selalu didukung. Simbol penguasa yang keras hati dan tak menuruti kepentingannya, akan menerima resiko direcoki.
Karena itu mereka lebih suka menjamin kelanggengan pejabat yang korup namun pandai bernegosiasi ketimbang pejabat yang jujur dan keras hati terhadap penyelewengan. Sebab pejabat yang korup dan pandai bernegosiasi dapat melakukan transaksi maupun barter kasus yang saling menguntungkan. Sementara pejabat yang baik lazimnya menolak segala macam transaksi meskipun diancam dengan kasus yang melihatkan sanak keluarganya yang telah dijebak.
“Begitulah kenyataan yang bisa aku ceritakan padamu, nak agar kamu bisa menentukan sikap saat memasuki lingkar kuasa nanti.” Ia menutup kisahnya dengan menyesap teh dari cangkir lurik.
“Lebih baik aku tak berada di lingkar kuasa.” ia belum juga meminum tehnya, hanya menyentuh telinga cangkir dengan telunjuknya berkali-kali saat menyimak cerita.
“Jika tak ada orang baik yang berani ke sana, mereka lebih leluasa menyelewengkan kuasa.”
#diametral
Leave a Reply