Dua kata itu adalah pelekat ingatan untuk seorang temanku. Kembang dan kambing merupakan dua hal yang dekat dalam kehidupannya. Sejak mengenalnya di warung kopi aku cuma mengetahui hubungan dirinya dengan kambing. Semakin dekat, ternyata ia juga membutuhkan kembang pada waktu tertentu.
Kembang dan kambing memang dua hal yang berbeda dan amat jelas bedanya. Bau kambing dan kembang jelas berbeda. Ada yang lebih suka menghidu semerbak wangi kembang, ada pula yang lebih menyukai aroma khas kambing. Temanku yang unik ini menyukai keduanya. Jika mau terang-terangan, ia malah lebih sering mencium kambing ketimbang kembang.
Kembang melengkapi kesempurnaan ritual pagelaran kesenian Jathilan yang ia dalangi. Aku paling suka menjauhinya kalau ia sedang memimpin Jathilan dan keliling lapangan sambil memegang kembang. Sekali lempar, orang yang terkena kembang itu bisa ikut menari bersama para pejathil.
Beda kalau ia sedang mengangon kambing. Aku malah suka menemaninya. Jika ia berjalan di sekitar kandang lalu memegang kambing, dan ia melemparkan kambingnya ke aku, jadilah aku beruntung karena kambing tersebut.
Kambing bertuah? Bukan! Kambingnya memang tak sebertuah batu akik yang sedang ngetop di setiap trotoar dan pengkolan. Kambingnya merupakan kambing terbaik di Nusantara. Bahkan ia beberapa kali menjalankan program penyebaran kambingnya ke beberapa wilayah di Indonesia. Ke mana ia pergi dengan membawa kambingnya, di situlah akan menyebar kegiatan baru dengan kata kunci utama: Kambing. Ia laksana misionaris. Ya, misionaris kambing! Kambingisme, whahahaha…
Kambingnya disebut Kambing Kaligesing. Kambing ini merupakan hasil dari perkawinan dua kambing berkualitas terbaik, yaitu kambing Etawa dari India dan Kambing Purworejo yang khas tinggi besarnya. Kambing Etawa dari Kaligesing ini akhirnya menyebar di mana-mana melalui tangan dingin sang pelempar kembang.
Banyak peternak dan pebisnis kambing yang mencari Kambing Kaligesing dan satu-satunya tempat adalah di Kaligesing, Purworejo. Anda yang kepingin memiliki usaha nyata tanpa perlu menggosok-gosok batu, silakan belajar dengan Juragan Kambing, eh Mas Toto Gunung Kelir. Lengkap ada fotonya di situ. :))
Tiba-tiba semerbak kembang mengharumi ruangku. Hm…. “Mbeekkkkk….” Kambingnya laporan, sudah sampai di Pekanbaru.
Leave a Reply