
Tuitanku dini hari tadi saat Maresca memasukkan Jadon Sancho menggantikannChristoper Nkunku. Gak seperti biasanya aku meluapkan kekesalan sama pemain Chelsea. Tapi memang semalam, Nkunku dah kebangetan sih gak gunanya.
Chelsea kalah lagi di pekan ke-26 Premier League 2024/2025. Bertandang ke Villa Park, The Blues tumbang 2-1 dari Aston Villa. Hasil yang bagi sebagian besar pendukung, bukan lagi kejutan namun, ada satu nama yang patut dikritisi lebih dalam: Christopher Nkunku.

Ketika direkrut banyak yang berharap Nkunku bisa menjadi motor serangan Chelsea dan menjadi penghubung lini tengah dan depan yang selama rezim Boehly kurang gereget. Sayangnya yang terjadi justru sebaliknya. Pemain asal Prancis ini tampil seolah tidak tahu harus berbuat apa. Dalam laga melawan Aston Villa, Nkunku seperti bayangan yang terjebak di antara perannya sendiri. Bukan winger yang eksplosif, bukan playmaker yang kreatif, apalagi penyerang yang mematikan. Ia hanya ada di lapangan tanpa dikhawatirkan sama para pemain Aston Villa. Mungkin dianggap priwitan wasit yang jatuh.
Sepanjang pertandingan pergerakan Nkunku terlihat lamban dan kurang agresif. Beberapa kali ia mencoba menusuk dari sisi kiri, tapi tidak ada ancaman berarti yang ia hasilkan. Umpannya kerap tidak tepat sasaran, dan penyelesaiannya jauh dari standar pemain yang digadang-gadang sebagai salah satu rekrutan terbaik Chelsea. Bahkan para bek Aston Villa seolah tidak perlu bersusah payah mengawalnya karena Nkunku sudah lebih dulu kehilangan dirinya sendiri. Kalau kata Bang Cecep, “biarin aje, dia juga bingung sendiri mau ngapain. anggap aje tiang corner.”
Sebagian orang mungkin akan membela Nkunku dengan alasan bahwa Enzo Maresca tidak memainkan skema yang cocok untuknya. Tapi aku sih mau jujur aja, ini bukan pertama kalinya Nkunku tampil di bawah ekspektasi. Sejak pulih dari cedera ia lebih sering menjadi pemain yang nanggung, malas, manja, dan gak pernah dikhawatirkan sama bek lawan. Entah karena kurang percaya diri atau memang tak bisa beradaptasi dengan gaya permainan Enzo Maresca.
Chelsea tidak sekadar membutuhkan pemain berbakat tetapi juga pemimpin di lini serang. Pemain yang bisa mengubah jalannya pertandingan, yang tidak sekadar mengikuti alur permainan tetapi menciptakan ritmenya sendiri dan menjadi momok yang menakutkan bek lawan. Jika Nkunku gak bisa menjadi pemain seperti itu, buat apa dipertahankan? Malah Felix yang digadaikan ke Milan, duh Boehly… Boehly!
Maresca harus menyadari kenyataan bahwa Nkunku bukanlah jawaban karena lembar jawaban yang sebenarnya disimpan sama pengawas ujian semester.

Leave a Reply