Apa yang Anda pikirkan melihat kolase gambar di atas? Apakah trenyuh melihat mereka setiap hari menyambung hidup di jalan? Atau geram sebab mereka sering meminta uang dengan cara yang kadang kurang menyenangkan? Atau bisa jadi Anda heran kenapa anak-anak negara itu makin hari makin banyak ditemui hampir di setiap persimpangan.
Anak-anak tersebut kupotret saat menunggu bus dari Ciawi menuju Jakarta. Kuperhatikan mereka berbincang, semacam “briefing” lalu menyebar ke berbagai arah. Beberapa menit berselang, mereka kembali lagi berkumpul untuk melaporkan penghasilannya. Salah satu di antara mereka adalah “gembong” atau bisa dianggap ketua gank. Dari foto di atas, Anda bisa menerka yang mana yang berpengaruh di antara mereka.
Aku lebih suka menyebut mereka Anak Negara, sebab Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat 1 jelas menyatakan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Anak-anak yang hidup di jalan itu terlantar dari kepedulian lingkungan tempatnya dilahirkan dan dibesarkan. Mereka bermigrasi ke jalan. Boleh jadi Desa di mana mereka dibesarkan tak lagi menyisakan harapan. Berawal dari ikutan teman sampai akhirnya tak ada pilihan lain kecuali bertahan di jalan.
Di beberapa kota pernah kulihat larangan memberikan uang kepada anak-anak seperti itu. Boleh jadi tujuannya baik, agar mereka tak selamanya menjadi anak jalanan. Tetapi apakah pemerintah menjamin dapat mengasuh mereka setibanya kembali ke lingkungan asalnya? Bagaimana pula dengan orang tua mereka yang kadang lebih suka anak-anaknya mencari kehidupan di jalan? Bagaimanapun mereka ada yang masih punya orang tua. Ada yang orang tuanya juga mengais rezeki di jalan, ada pula yang orang tuanya tetap bertahan di tempat asal. Apa yang dilakukan pemerintah maupun DPR terhadap orang tua mereka?
Negara mendidik mereka di jalan. Penuh dengan kekerasan dan kebuasan. Jika kita menatap ke depan, seperti apakah mereka 20-30 tahun nanti? Apakah mereka akan menjadi musuh Anggota Legislatif dan Presiden yang hingga hari ini saja, gagal mengasuh mereka. Apa yang diprogramkan Partai Politik untuk mengubah nasib mereka? Apakah hanya komunitas anak-anak muda yang hidupnya sedikit lebih menguntungkan daripada mereka, yang peduli seperti Save Street Child dan semacamnya?
Seliar apapun, mereka anak-anak negara. Mereka anak-anak kita!
Leave a Reply