Pekerjaan memimpin manusia dalam suatu organisasi, komunitas, atau apapun bentuknya, dimaklumi sebagai pekerjaan yang sulit dan melelahkan. Lelah dalam memberikan pemahaman, pengarahan, bimbingan , dan lelah dalam menjawab sikap ataupun paduan suara yang bernada kritik. Entah kritik pedas, kritik asin, kritik singkong, kritik kacang, ataupun kritik udang.
Bagi pemimpin yang mengidap penyakit gigi, memang tak suka kritik (kripik), walaupun sebenarnya kritik itu sedap sekali. Tapi sebenarnya bukan masalah lagi. Sebab kritik merupakan karya alamiah dan ilmiah. Kritik akan tetap ada di dunia. Sejak jaman batu sampai jaman satelit, kritik tetap ada. Kritik tak akan pernah habis walaupun anda bersungguh-sungguh untuk melangkakan atau memusnahkannya. Ingat! Kritik akan selalu ada. Coba buktikan sendiri. Lihatlah pada malam hari, di persimpangan, di trotoar, di terminal, di perempatan jalan, di toko, di swalayan, sampai di mall, tukang kritik tetap berjualan. Tak ada polisi yang bisa memberantasnya. Sebab polisi adalah langganannya.
Kalau begitu biarkan kritik ada dan hidup pada lingkungan anda. Karena kritiklah yang memajukan organisasi anda. Dan yakinlah, “tak ada kritik yang bisa menggoyang kepemimpinan anda”. Percayalah, yang bisa menggoyang anda hanya satu hal, tapi bukan kritik, melainkan dangdut!
Nah, bila anda bisa memahami kritik, bahkan besar dan sukses berkat kritik, berarti anda bisa memimpin tanpa lelah, tanpa stress, tanpa beban, tanpa ganjalan, dan tanpa basa-basi!
Leave a Reply