Tay Seng Ho di Glodok

Sejak remaja sering banget lewat di sekitar Glodok tapi baru sekali ini masuk ke toko obat Cina. Ada beberapa toko obat di pecinan itu namun aku memilih satu toko yang cukup terkenal di kalangan penyuka pengobatan khas negeri tirai bambu, yaitu Tay Seng Hoo

Tulisan di depan bangunan TAY SENG HO tapi di dalam toko tertulis TAI SENG HO. Di plastik kresek malah tertulis TAY SENG HOO (dobel O). Tak penting juga sih penulisan latinnya berbeda yang penting tokonya satu. Asal alamatnya di Jalan Pancoran No. 28 Jakarta Barat berarti benar.

Kalau kamu ke sana naik bus Transjakarta, turun di halte Glodok. Kemudian jalan kaki ke jalan Pancoran. Patokannya pas di ujung jalan ada Pantjoran Tea House. Masuk aja ke lorong jalan situ. Sekira 123 meter sampailah di depan Tay Seng Ho.

https://www.instagram.com/p/B45TRgsgD7m/?igshid=71er2wk3au3d

Kalau bawa mobil sendiri? Aku sarankan cari parkir di Glodoknya saja sebab di sekitar situ cukup padat. Kalau naik ojol? Jiah, tinggal pointing destination boss, sampe deh!

Aku ke toko ini karena kondisi tubuh sedang nggak keruan. Asam lambung makin sering terasa, jemari tangan kanan kiri sering kebas, dan keluhan lainnya. Komplikasi kayaknya. Dengan sisa tenaga yang kuirit-irit sejak pagi, masuklah aku ke toko itu.

“Siang, koh. Saya mau ke sinshe. Ada?”

“Oh, mau berobat. Sini masuk lewat sini!” Ia mengarahkanku ke pintu paling dalam dari tokonya.

Di ruang tersebut duduklah seorang perempuan tua yang sedang mendengarkan curhat pasiennya. Aku perhatikan gayanya. Hm…, ngomongnya singkat, agak ketus tapi ramah. Jadi itu yang namanya Sinshe Liana Lay.

Bagaimana saat aku diperiksa? Berapa biayanya? Ada akupuntur? Pantangannya apa? Bolehlah baca di Twitterku. Jujur deh, aku males nulis lagi di blog ini. Follow sekalian kalau belum. Kalau sudah? Rituitlah, guys!

https://twitter.com/mataharitimoer/status/1194303090473619456?s=19

Begitulah yang kuceritakan di Twitter. Sebagai pengalaman pertama tentu menyenangkan.

Obat resep sinshe Liana sudah diracik oleh keluarga Tay Seng Ho. Banyak sekali aneka rempah, kayu, abu, dan entah apalah itu semua. Yang pasti itu obat tradisional leluhur china. Ramuan itu dibungkus dengan kertas sampul cokelat. Ada 5 bungkus. Setiap bungkus untuk kuseduh 3 kali (pagi, siang, malam). Harga per bungkus variatif, tergantung komponen di dalamnya. Kalau aku sih dapat harga 70K per bungkus.

Seperti apa ramuannya? Bagaimana hasilnya? Aku jelaskan di Vlogué. Tonton dan subscribe ya!

kalau mau berobat di sana, sinshe Lay hanya praktik pada Selasa, Kamis, Sabtu jam 09-14 wib. Kalau sinshe yang laki, praktik pada Senin, Rabu, Jumat. Kalau tokonya sih buka setiap hari kayaknya sampai jam 18 wib.

UPDATE COVID-19 (Juni 2020)

Selama pandemi covid-19 terjadi, aku pernah sekali ke Tay Seng Ho, ternyata mereka tutup. Sampai kapan? Belum tahu. Jika kamu mau ke sana, sebaiknya telepon dulu saja ke tokonya.

Author: MT

3 thoughts on “Tay Seng Ho di Glodok

Menurutmu?