Gimana Hasilnya? Positif?

Sepertinya pertanyaan “gimana hasilnya? positif? negatif?” jadi lazim buat masyarakat. Kalau dulu pertanyaan itu biasanya hanya ada di kalangan pasangan yang ingin mengetahui hasil test pack kehamilan. Sekarang udah beda. Semua bermula dari Pandemi COVID-19.

Di tengah Pandemi COVID-19 setiap orang diharapkan punya inisiatif untuk menjaga kesehatan diri dan orang-orang di sekitarnya. Apa lagi dengan meningkatnya kluster penularan di lingkungan kerja. Kluster tersebut pun punya keterkaitan penyebaran dengan kluster keluarga. Wajar jika banyak orang yang semakin takut tertular virus SARS co-2 atau lazimnya disebut Corona.

Temanku yang di awal April tak begitu peduli dengan santernya berita maupun sebaran medsos tentang COVID-19, kini sudah mulai takut. “Gue jadi parno sekarang ini. Gila aja, soale orang-orang yang gue kenal udah pada kena. Kayaknya lingkaran penularan udah makin mendekat ke lingkaran gue deh.” curhatnya saat video call. Kekhawatirannya itu menggerakkannya untuk melakukan Rapid Test maupun Swab atau PCR. Ia bingung mana yang sebaiknya dilakukan antara Rapid atau Polymerase Chain Reaction (PCR).

Rapid test maupun PCR memang beda dan setiap metoda tentu punya kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tapi untuk kebutuhan memastikan keamanan diri, keduanya bisa dipakai. Kalau kamu memilih Rapid test, petugas lab akan mengambil sampel darah dengan tusuk jari atau darah dari vena. Kalau Swab-PCR Test petugas lab akan mengambil sampel lendir dari rongga hidung dan atau tenggorokan. Hasilnya tentu beda. Hasil rapid hanya memastikan apakah kamu reaktif atau non-reaktif. Kalau non reaktif sih aman. Kalau reaktif, berarti kamu harus karantina. Tapi sebaiknya sih lanjutkan dengan pemeriksaan PCR untuk memastikan kamu positif atau negatif dari COVID-19.

“Jadi males ketemu orang deh. Apa lagi ke warung kopi langganan kita. Katanya petugasnya rapid tes dan hasilnya reaktif.” Kata temanku lagi.

“Woy, hasil rapid test reaktif itu belum tentu positif Corona. Jadi gak usah takut. Aku kan pernah perjalanan semobil bertiga ke luar kota. Kamu ingat kan itu? Saat itu salah satu di antara kami bertiga ada yang hasil rapid testnya reaktif. Sedangkan aku dan temanku yang satu lagi non-reaktif. Padahal kami ke mana-mana bertigaan. Apakah kami menjauhi teman yang reaktif itu? Ya, nggaklah. Justru kami mengantarkannya ke Rumah Sakit terdekat untuk memastikan apakah dia positif kena Corona apa nggak. Jadi kami tetap nemenin dia melakukan PCR Test sampai hasilnya keluar beberapa hari. Kami tetap nginep barengan, cuma ya memang sejak awal kami bertiga selalu jaga jarak dan pakai masker.”

“Oiya, hasil PCR Tes temanmu gimana waktu itu ya?”

“Setelah 3 hari hasilnya keluar dan dia negatif COVID-19.”

“Hahaha kirain kalian tinggalin itu temen yang reaktif. btw Kalau aku mau langsung PCR aja tanpa Rapid gimana? Kamu tau kan aku takut jarum.”

“Ya, nggak papa. malah lebih bagus kalau kamu langsung PCR, lebih pasti hasilnya.”

“Di mana ya tes PCR?”

Tes PCR bisa dilakukan di Rumah Sakit yang menyediakannya. Kamu bisa cek langsung Rumah Sakit mana aja yang membuka pelayanan PCR Test. Aku sih biasanya ngecek pakai Halodoc. Di aplikasi itu aku bisa Cari Dokter PCR Test terbaik. Tinggal bikin jadwal sendiri sesuai waktuku, deal, periksa deh.

Pandemi Corona entah sampai kapan selesai. Kita sama-sama tak bisa memastikannya. Karena itu aku sih punya tagline sendiri di lingkunganku yaitu dengan tagar #BerbuatBaikPadaSesama. Dengan dengan spirit itulah kami jadi selalu berinisiatif untuk jaga diri sendiri dan teman-teman. Apa lagi keluarga. Ya, kita berbuat baik pada siapa saja dengan memakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun. Apa lagi aku kerap melakukan perjalanan. Modal yakin diri sendiri sehat aja nggak cukup. Kita juga perlu memastikan dengan mematuhi protokol kesehatan dan bila diperlukan, jangan sungkan melakukan Rapid maupun PCR Test. Semua bisa dimulai dari diri sendiri dan semua bisa dimulai dari aplikasi di smartphone-mu.

Author: MT

2 thoughts on “Gimana Hasilnya? Positif?

Menurutmu?