Blogger Sukses. Yakin?

Kepikiran juga dengan pertanyaan teman beberapa hari lalu. Ia ingin bisa menjadi blogger sukses, dengan arti mendapatkan penghasilan.

Tadinya catatan ini kutulis di facebook, cuma karena ini soal blogging, kupindahkan saja ke blog. Nanti nggak ada yang ngelike dan komen? Ya, biar saja. Bukan itu yang kuniatkan. Yang penting aku mencurahkan pikiran karena terpantik pertanyaan teman. Menulis di blog itu lebih asyik aja meskipun blogwalking dan berbalas komen sudah bukan tradisi lagi di kalangan blogger.

Penghasilan dari berbagai blog atau penghasilan sebagai blogger? Kalau dari blog paling dari tulisan berbayar (review/buzzer) dan adsense. Kalau ini yang dimaksud, ya harus totalitas mengelola blog. Beberapa temanku bisa dibilang berhasil melakukan itu. Aku sendiri malah nggak becus, malah sampai kini aku enggan pasang adsense. Why? Males aja. Titik.

Kalau dari bloggernya, tergantung aktivitas dan kredibilitas blogger tersebut. Misalnya diundang menjadi narasumber, terlibat penelitian, atau mungkin diajak branding produk/event. Bisa dibilang itu berkah sebagai blogger. Konteks tersebut mengabaikan SEO, PR, DA, GA, dan tetek bengek statistik blog. Itu murni karena pamor si bloggernya sendiri. Dan beberapa blogger akhirnya klop bekerja di bidang yang cocok dengan hobi ngeblog.

Kalau sudah demikian, artinya penghasilannya bukan dari blogging tetapi dari pekerjaannya. Itu yang mesti dicermati.

Memang blogging/blogger bisa dapat uang. Paling banter blogger diundang acara tertentu lalu dapat pengganti ongkos. Kalau itu dianggap penghasilan, ya mirislah. Apa bedanya dengan penonton bayaran di acara TV. Kalau di kalangan jurnalis kekinian namanya pemburu jale. Kalau dianggap penghasilan, ya harus paham resikonya dan kalau bisa, proporsional. Jangan sampai rajin hadiri acara meskipun nggak paham isunya. Niatnya dipatok sama “amplop”. Saking numpuknya acara sampai tak sempat menulis review di blognya, sampai harus ditagih tulisan sama agency ataupun agennya agen.

Satu hal lagi. Mindset ngeblog itu macam-macam. Ada yang sekadar hobi menulis, ada yang karena pelarian sebab tulisannya ditolak media resmi, ada yang buat membantu warga desanya, macam-macam, buat jualan, promosi, edukasi, termasuk yang ngeblog untuk job review.

Mana yang lebih keren? Nggak ada! Semuanya keren dan terhormat sepanjang menghormati syarat dan ketentuan yang berlaku. Lalu mana yang bisa dibilang sukses? Hehehe, sukses itu apa sih. Mending fokus sama proses aja deh, ketimbang mikirin sukses tapi tak tahu seperti apa sukses yang kamu inginkan.

Seperti cuitanku, sukses itu berhasil mengeluarkan daging yang nyelip. Lalu kita terpaku pada akhir, membayangkan secuil daging di ujung tusuk gigi namun prosesnya, susah-payahnya mengeluarkan daging, tak terbayangkan.

*Bah sudah halte Harmoni -_-

Author: MT

14 thoughts on “Blogger Sukses. Yakin?

  1. Ahaha tulisan ini menghiburku selaku blogger remahan biskuit yang suka pusing sama predikat blog yang harus gini gitu..

      1. Ah yg penting sudah ditulis. Kebetulan aja gw penulis lagu, bikin aja

  2. Aku pribadi masih memegang “mazhab” bahwa menulis blog adalah membagikan secuil pengetahuan yang dimiliki agar mata rantai tidak terputus. Tolok ukur kesuksesan adalah ketika ilmu atau pengetahuan itu bermanfaat bagi orang lain. Mendapatkan materi “hanya” kompensasi akhir, sebagai bentuk keseimbangan antara idealisme dan realitas a.k.a yaaa … buat bayar hosting lah. 😀

  3. Hahahahaa….
    Ku suka tulisan ini. Gayamu banget Kang nulis begini, sama kayak nulis kisah ojol di FB yang suka bikin aku ketawa2 bacanya.

  4. Kocak siah, udah jadi fenomena sih, bahkan bukankan di kalangan mahasiswa sudah terdoktrin bahwa jadi blogger itu menghasilkan, jadi mereka fokusnya adalah bagaimana jadi blogger yang banyak duit.

    Sebagai blogger hore, dang kadang miris juga lihat para blogger yang pontang panting kesana kemari untuk ikut event demi “pengganti transport”. Jika pun menghasilkan, sepertinya itu bukan jalan ninja saya, rasanya aneh untuk event yang materi atau acaranya gak nyambaung secara pribadi.

  5. Sayah mah apah atuh, udah blogger, bodrek pula. Cuma bisa numpang curhat lewat cerita-cerita yang ditulisnya kapan-kapan entah kapan.

    Dari awal nge-blog memang bukan untuk jadi buzzer, apalagi akun twitter atau instagram, hampir semua berujung kepada sastra.

    Karena pada mulanya adalah kata, maka jadilah semua.

  6. saya termasuk bloger sukses gak ya?
    hahaha
    sukses atau tidak, saya senang bisa punya teman-teman bloger seperti Kang MT

Leave a Reply to ilhabibiCancel reply