Berapa jumlah penumpang dalam satu kursi panjang (kursi deret) KRL CommuterLine? Kalau untuk ukuran badan orang dewasa pada umumnya, masuklah 7 orang.
7 orang itu kondisinya nyaman, bisa menyandarkan punggung ke kursi. Selain itu bisa fleksibel 8 orang. Kalau 6 orang tentu masih sangat lega kecuali kalau yang dudu 6 orang yang ukuran badannya (maaf bukan maksud bodyshaming) lebih besar atau jika yang duduk 6 orang yang ukuran badannya biasa saja tapi egonya besar banget namun kepekaannya kecil.
Ini yang kualami waktu naik KRL Commuterline ke Bogor. Di gerbong 4 tidak padat. aku tadinya berdiri sambil memanggul tas punggung untuk traveling 4 hari. Berat. Kulihat di kursi deret bagian tengah cuma diduduki 6 orang yang berukuran tubuh biasa. Aku pun melangkah ke sana agar bisa duduk.
Aku permisi ke 2 orang yang duduk berdekatan. Mereka tak bergeming. Asyik dengan hapenya masing-masing. Aku permisi ke orang di sebelah mereka. Sama saja responnya, sampai akhirnya aku memaksa menyelinap di antara mereka. Baru mereka bergeser sedikit. Lumayan, menyisakan sedikit pantatku duduk meskipun tak bisa bersandar. Setidaknya aku bisa menurunkan tas ransel ke depanku biar punggung lebih enakan.
Aku bilang, “bisa geser lagi gak? ini masih lega lho sebenarnya buat 7 orang.”
Satupun nggak ada yang menjawab. Cuek Babi Bebek. Aku jadi teringat dengan pengalaman yang sama di Bus TransJakarta (lazim disebut busway) yang seringkali menemukan manusia kepekaannya minim dan tak bisa diajak ngomong dengan baik-baik.
Jika orang luar sering bilang, orang kita ramah. Tunggu dulu, mungkin mereka belum pernah naik KRL atau Busway di Jakarta. Mungkin mereka belum pernah menemukan orang-orang yang sulit dibedakan sama batu atau mungkin tai kebo.
Dengan semakin baiknya transportasi publik, aku berharap makin sedikit orang-orang yang kayak gitu dan semakin banyak orang-orang yang ramah. Karena sebenarnya aturan untuk penumpang transportasi publik itu menurutku secara tidak langsung melatih kita untuk tertib, disiplin, dan tenggang rasa. Bukan sebaliknya untuk berebutan, semaunya, dan gak peka.
Leave a Reply