SNOC Kerja Non-Stop 24/7/365

Sedang asyik menelpon gebetannya, tiba-tiba hubungan terputus. Nawi membelalakkan mata ke display telepon genggamnya. “Ah, sinyalnya koq ilang?” gerutu Nawi. Ia mencoba kembali menelpon Syahrini, gebetan barunya itu. Jreenggg…. Nyambung lagi, putus lagi, nyambung lagi… kayak lagu yang sering dinyanyikan O-Jack di kamar mandi.

Minggu pagi biasanya gank NkotB ngumpul bersama di teras asrama. Nawi menceritakan kekesalannya saat jaringan telepon selularnya terputus. Di sebelahnya, Tatox asyik selonjoran sambil membaca novel Count Montecristo anggitan Alexandre Dumas. Brohim duduk bersandar pada tiang teras sambil melanjutkan game androidnya. Karim terlihat serius menyolder perangkat radio kesayangannya. “Ada solderan yang lepas” sahut Karim meskipun tak ada yang nanya. Sedangkan Ojak anteng dengan menikmati kehidupan dalam akuarium baru yang ia beli di Manggarai saat liburan kenaikan kelas kemarin. “Om MT. nulisnya O-Jack! Jangan Ojak, dong! Kan dari dulu saya nulisnya begitu. Liat aje di buku catetan saya!” Protes O-Jack kepadaku.

“Mungkin hape lu yang nggak beres, Wi. Ganti ajalah!” Saran Brohim sambil memonyong-monyongkan bibirnya. Tanda ia serius menyelesaikan game pada tabletnya.

“Hape gue masih normal, Bro. Lihat aja sekarang, nih. Sinyalnya full!” balas Nawi dengan pandangan masih ke display hapenya.

“Assinyaalu, yazid wa yankus…. hehehe” Karim nyeletuk.

“Ape kate lu, Rim?” O-jack paling cepat merespon sesuatu yang ia tak mengerti.

“Sinyal itu labil. Kadang naik, kadang turun…” jawab Karim singkat.

“Mungkin pas kamu nelepon, pas jaringannya padat, Wi. Kayak situasi macet aja. Tersendat-sendat gitu.” Tatox ikut nimbrung.

“Mungkin juga sih. Soalnya gue nelpon pas pagi tadi sih. Biasanya jam segitu memang trafik lagi rame kali ya.

“Kalo lagi rame kayak gitu, terus macet, kira-kira petugas operator telepon tau nggak sih?” Tumben O-Jack punya pertanyaan yang lumayan bagus.

“Tau deh. Kalo gue pikir sih, kalo kita nggak lapor ke operator, mana mereka tau. Buktinya gue udah sering banget ngalamin sinyal ilang kayak tadi.” Jawab Nawi.

“Bener kate lu, Wi. Mending lu telepon aja ka customer service. Biar nggak ngalamin masalah yang sama berulang-ulang.” Saran Brohim yang masih monyong-monyongin bibirnya di depan tablet android buatan Indonesia sparepart China.

“Betul, apa kata Brohim, Wi. Kalau kamu ndak lapor, mereka mana tau dan mana mau memperbaiki masalah yang ada, misalnya di BTS atau gimana gitu…” sambung Tatox.

“Wah, gue jadi inget waktu diajak sama Indosat ke SNOC.” Samber Karim membersihkan serpihan timah sisa, bekas solderannya.

“Apaan tuh SNOC?” tanya Nawi serium memandang Karim.

“Es En O Si itu artinya Single Network Operation Center. Semacam pusat pengendalian seluruh jaringan dan device yang dikelola Indosat. Wuih, gue demen banget bisa ke situ…” ungkap Karim bahagia.

“Lha, lu ngapain ke situ.” Tanya O-Jack terbelalak. Ia sering kaget bila melihat Karim menunjukkan kebahagiaannya. Soalnya, default Karim adalah pria tanpa ekspresi alias pendiam bak patung lumutan.

“Lha, Kan gue blogger! Mangkenye jadi blogger dong luh, jadi suka dapet undangan dari perusahaan buat memahami product knowledge-nya.”

“Bayar berape, lu?” Masih O-jack yang bertanya.

“Gratis, lah!”

“Wah keren juga ya, Rim. Lihat apa aja kamu di SNOC? Cerita, dong Rim!” Tatox ikut penasaran.

“SNOC itu lokasinya di Serpong, Tangerang. Dari gedung tiga lantai itulah Indosat memantau keadaan jaringan sinya selular, fix voice, fix data, BTS, Jaringan Fiber Optic dan jaringan dalam laut, yang mereka punya. Gue masih inget waktu pak M. Taufik Ambaryanto, Kepala Divisi SNOC Indosat, ngejelasin sama blogger dan wartawan yang diundang ke sono.”

“Yang namanya mantau kan nggak setiap saat. Kan setiap orang punya rasa capek. Pasti ada yang ngantuk.” Kritik Brohim.

“Justru itulah, SNOC bikin 3 shift kerja untuk karyawan yang tugasnya memantau traffict dan device. Dengan begitu, SNOC tetap bisa beroperasi 24 jam penuh, 7 hari per minggu, dan 365 hari per tahun. Gue masih inget karena gue nyatet kayak gini, 24/7/365” Jelas Karim.

“Cara kerja mereka pegimane, Rim?” Nawi akhirnya memerhatikan juga sahabatnya bercerita.

“Misalnya gini. Kalo ada pelanggan yang komplen ke Gerai Indosat, maka petugas Gerai akan melaporkannya ke SNOC via komputer yang ngejogrog di depan dia. Tunggu hingga waktu yang disarankan petugas yang biasanya cantik-cantik itu, hingga masalah yang dilaporkan, diberesin sama petugas SNOC di Serpong sana!”

“Berarti bukan Cuma mantau dong, tapi problem solving juga?” tanya Nawi.

“Lha iya dong. Kan tugas utamanya memantau dan memperbaiki masalah yang terdeteksi otomatis, seperti misalnya matinya BTS, atau masalah yang dilaporkan pelanggan melalui Galeri Indosat atau Kantor pelayanan Indosat dimana aja. Takjub banget deh gue waktu lihat layar-layar gede buat pantauan 18 orang petugas yang masing-masing fokus pada kerjaan di jaringan yang jadi tanggung jawabnya.”

“Wah, keren amat pengalaman lo, Rim! Gue jadi pengen jadi blogger kayak lo!” Nawi serius menyimak paparan Karim.

“Ya, intinya sih, SNOC yang gue datengin itu punya tiga tugas utama; memonitor jaringan dan device punya Indosat di seluruh dunia; menjaga kelancaran operasional service; dan melakukan koordinasi cepat pada operasi lapangan. Semuanya itu dilakukan 24 jam nonstop. Kagak ada matinye!” Karim mengakhiri pengalamannya sebagai blogger.

Nawi mengangguk-anggukan kepalanya, “Ah kalo gitu, gue pake Indosat aje deh!”


Nawi, Karim, O-jack, Tatox, dan Brohim adalah 5 tokoh rekaan MT dalam serial New Kids on the Blog (NKOTB).

  • 05/04/2014