Kelayapan ke Bandung

Netizen yang sering kelayapan, biasanya membutuhkan informasi tentang tempat menginap dan makan. Di mana saja mereka berkunjung, lokasi kuliner biasanya menjadi pertimbangan. Apa lagi kalau kelayapan ke Bandung, yang mana kota tersebut semakin popular sebagai surganya kuliner dengan beragam makanan. Mencari informasi pun mudah. Tinggal “googling”, dengan kata kunci “kuliner di Bandung”, akan mudah mendapatkan rekomendasi dari blog kuliner terutama blog personal. Aku sih lebih suka membuka informasi dari blog personal, karena biasanya lebih blak-blakan isinya. Jika kurang enak, ya ditulis apa adanya. Jika enak dan nyaman, pasti diceritakan dengan personal banget.

Sedikit berbeda jika mencari dengan kata kunci “hotel di Bandung”. Informasi yang muncul didominasi oleh situs booking hotel yang kian beragam. Tulisan dari blog personal masih bisa didapatkan dengan beberapa kali mengklik halaman NEXT dari mesin pencari. Yang muncul di page one ya itu tadi, jasa agen booking hotel. Tetapi meskipun tak ada informasi dari blog personal, untungnya di beberapa layanan booking, tersedia halaman testimoni. Itu yang patut dibaca sebab yang dibutuhkan para pencari bukan sekadar tentang kamar dan fasilitas, tetapi tentang pengalaman nyata yang ditulis apa adanya.

image

Salah satu halaman seperti itu yang kusukai adalah TripAdvisor. Beberapa teman menuliskan pengalaman dan kesan terhadap hotel yang mereka inapi di TripAdvisor. Meskipun masih sedikit, aku mulai mencoba rajin menulis review di situ. Terakhir yang kutulis kemarin adalah kunjunganku ke Park Hotel Bandung.

image

Kebetulan saat ke Bandung kemarin (15/10), aku sempatkan ke Park Hotel yang pas banget sedang acara Grand Opening. Ada yang menarik perhatian dari acara tersebut. Bukan, bukan karena tarian dan performance musik dari Saung Angklung Mang Udjo. Kalau itu sih sudah pasti jempolan dan sudah biasa di Bandung. Yang menarik adalah saat para karyawan Park Hotel satu per satu bagian tampil di panggung layaknya pemodel bergaya di catwalk. Ini menunjukkan betapa peran karyawan dari berbagai bagian sangat diperhatikan oleh manajemen hotel. Di belakang panggung kutanyakan ke salah seorang di antara karyawan yang tampil. Perlu waktu 2 minggu untuk persiapan bergaya di panggung untuk menyapa para undangan Grand Opening.

image

Di sela acara yang kental dengan kesenian Sundanya itu, aku sempatkan mencoba beberapa fasilitas di hotel yang ada di jalan P.H.H. Mustofa Nomor 47/57.

Restoran menjadi yang pertama kudatangi. Beberapa makanan kucoba. Sebelumnya aku mikir, paling rasa makanannya sama seperti masakan hotel lain yang kurang pas di lidah ndesoku. Ternyata pikiranku salah. Rasa masakan di resto ini benar-benar cocok dengan seleraku. Mulai dari masakan Sunda, Jepang, Eropa, hingga beberapa menu penutup yang lezat. Menurut petugas resto yang kutanya, beberapa pelanggan hotel yang sering kembali menginap di sini, lebih karena rindu dengan masakannya.

Kenyang di resto, aku ngecek ruang meeting. Kenapa sampai ruang meeting aku sambangi? Ya, biasanya netizen suka bikin acara semisal workshop, seminar, talkshow, dan semacamnya. Harga per pax beragam sesuai dengan luasan ruangnya. Ada paket yg cuma 290 sampai dengan 550 ribu per pax. Berbagai jenis penataan seat meeting dan kapasitasnya bisa dicustomize sesuai panduan pada Meeting Package dari hotel yang untuk menujunya tinggal lurus saja dari pintu keluar Tol Pasteur ini.

Ke mana lagi? Kamarlah pastinya. Aku melihat beberapa saja dari 127 kamar. Dibandingkan hotel minimalis umumnya, kamar Park Hotel lebih luas. Selebihnya sih, ah… jadi kepengen tidur.

Tidurnya nanti saja. Aku mau nyanyi-nyanyi dulu di Da Mi Na Karaoke yang ada di lantai 3. Ini nih “ruang meeting” favoritku bersama teman-teman. Ada 6 paket yang bisa dipesan. Dibandingkan dengan kebiasaan karaoke bareng teman dan kerabat, paket di Da Mi Na cukup asyik. Dengan 250 ribu bisa menikmati Paket Saron, untuk 6 orang dengan waktu 2 jam. Tersedia snack dan drink gratis pada setiap paket.

Oh ya, ada satu lagi yang unik. Setiap pagi di resto ini ada Jamu Station. Kita bisa memesan beragam jamu untuk merawat kesehatan tubuh.

image

Kelar karaokean, enaknya adalah berenang. Kolamnya ada di lantai paling atas. Bukan hanya renang yang bisa kita nikmati, tetapi juga pemandangan kota dan pegunungan yang indah. Aku membayangkan jika ada di atas sini pada malam hari. Pasti aku memotret indahnya malam kota Bandung dari sebuah ketinggian.

image

Selesai berenang, bagi yang mau Spa tersedia Kanaya Spa. Yang mau menyelesaikan pekerjaan bisa ke Business Center Support. Kalau aku sih menyempatkan ngopi di resto sambil melanjutkan catatan yang tak juga usai.

Author: MT

6 thoughts on “Kelayapan ke Bandung

  1. Aku suka dengan hotel yang konsep kolam renangnya seperti itu. Ada di atas, jadi pemandangan pun jauh lebih luas, lebih luar biasa…

Menurutmu?